Sampai dengan hari Senin (23/7/18) pukul 9 malam gelombang panas berkepanjangan menyebabkan 1 juta 250 ribu ekor hewan ternak di Korea Selatan mati, dengan kerugian diperkirakan mencapai 8,4 miliar won.
Di antara jumlah tersebut, hewan ternak ayam mengalami jumlah kerugian terbesar dengan 1 juta 178 ribu ekor di antaranya mati, disusul bebek, burung puyuh dan babi.
Sebelumnya pada tanggal 17 Juli pemerintah mengumumkan jumlah hewan yang menjadi korban gelombang panas mencapai 792 ekor, namun jumlah itu bertambah 459 ribu ekor hanya dalam waktu 6 hari.
Wilayah Jeolla Utara mendapat kerugian paling besar karena 400 ribu ekor hewan ternak mati, disusul wilayah Chungcheong Selatan, Jeolla Selatan, Gyeongsang Utara dan Chungcheong Utara.
Jumlah kematian hewan ternak akibat gelombang panas mengalami kenaikan 16% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Pemerintah memperkirakan gelombang panas akan tetap berlanjut sampai awal bulan Agustus, sehingga kerugian hewan ternak diperkirakan akan terus meningkat.
Oleh karena itu, saat ini pemerintah tengah berupaya untuk mengambil langkah lanjutan dalam mengatasi kerugian akibat gelombang panas.