Gelombang panas yang berlangsung secara terus-menerus mengakibatkan permintaan listrik maksimal Korea Selatan selama dua hari melampaui 90 juta KW, dan memperbarui rekor tertinggi. 

Korea Power Exchange menyatakan bahwa permintaan listrik maksimal pada hari Selasa (24/7/18) pukul 5 sore mencapai 92 juta 480 ribu kW. 

Sementara itu, jumlah cadangan dan rasio cadangan listrik Korea Selatan masing-masing mencapai 7 juta 90 ribu kW dan 7,7%. 

Sebelumnya ada pihak yang mengkritik bahwa pemerintah salah memperkirakan jumlah permintaan listrik, namun pemerintah menyatakan kondisi saat ini masih normal karena jumlah cadangan listrik masih berada di atas 5 juta kW.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah memperkirakan untuk menambah pengoperasian 5 unit pembangkit listrik lain. 

Jumlah pabrik yang berhenti mulai akhir pekan ini semakin meningkat, sehingga jumlah cadangan listrik diharapkan akan kembali meningkat.

Meskipun demikian, Korea Power Exchange lebih dulu menginformasikan kepada 3.600 unit perusahaan atas kemungkinan permintaan penurunan tenaga listrik untuk menghadapi situasi darurat.