Pemerintah Laos pada hari Selasa (24/7/18) menetapkan zona bencana darurat pada wilayah bendungan air yang runtuh dan menyebabkan banjir di bagian tenggara negara tersebut.

Kantor berita resmi Laos KPL melaporkan bahwa salah satu bendungan tambahan yang sedang dibangun di PLTA Xepian-Xe Nam Noy di Provinsi Attapeu, runtuh pada Senin (23/7/18) malam di tengah hujan lebat, dan membanjiri desa-desa sekitar.

Menurut surat kabar online Vietnam VN Express, setidaknya 70 orang meninggal dunia, lebih dari 200 orang dilaporkan hilang dan lebih dari 6.600 orang kehilangan rumah mereka.

Di tengah seruan bantuan internasional, pemerintah Korea Selatan bergerak cepat untuk membantu operasi penyelamatan. 

Pemerintah Korea Selatan menggelar rapat darurat pada Selasa (24/7/18) malam dan Duta Besar Korea Selatan untuk Laos telah membentuk satuan tugas yang terdiri atas perusahaan-perusahaan lokal Korea.

Perusahaan SK Engineering & Construction yang berada di balik proyek pembangunan bendungan tersebut juga tengah membantu upaya pencarian dan penyelamatan korban.

Pada hari Rabu (25/7/18) Juru Bicara Kepresidenan, Kim Eui-kyeom dalam sebuah pengarahan singkat mengatakan bahwa Presiden Moon Jae-in telah menginstruksikan upaya bantuan penyelamatan, termasuk mengirimkan tim penyelamat darurat.