Kantor berita Reuters pada hari Selasa (24/7/18) mengabarkan penundaan pemulangan kerangka tentara AS yang meninggal pada Perang Korea karena masalah ganti rugi.
Layanan Penelitian Kongres AS menyatakan bahwa AS telah membayar lebih dari 31,7 miliar won selama 10 tahun terakhir untuk proyek gabungan yang dimulai sejak tahun 1996 lalu.
Reuters, dengan mengutip seorang mantan pejabat tinggi, menulis bahwa AS harus menanggung biaya untuk mengirim tim pencarian kerangka ke Korea Utara.
Menurut mantan gubernur New Mexico Bill Richardson, yang berhasil membawa kerangka tentara AS pada tahun 2007, Korea Utara saat ini menggunakan kesepakatan pemulangan kerangka sebagai kartu negosiasi dan meminta ganti rugi.
Posisi AS semakin sulit karena pihaknya bersama Dewan Keamanan PBB tetap melakukan sanksi kepada Korea Utara.
Apabila AS memberikan ganti rugi kepada Korea Utara, hal itu diperkirakan akan menjadi kontroversi.