Komisi Perdagangan Adil Korea Selatan mengeluarkan rancangan rekomendasi akhir terkait revisi UU Perdagangan Adil.
Rancangan rekomendasi tersebut mengarah pada reformasi perusahaan-perusahaan besar atau 'chaebol' yang sebelumnya dituding atas dugaan bahwa mereka menyediakan dana pengalihan hak manajeman secara ilegal melalui transaksi internal perusahaan.
Sebagai contoh, transaksi internal di sebuah anak perusahaan Grup Hyundae Motor menembus setengah dari total nilai penjualan perusahaan tahun lalu.
Meskipun demikian, pihak perusahaan Grup Hyundae Motor tidak menerima sanksi apa pun.
Saat ini transaksi internal di Korea Selatan dibatasi pada saat tingkat kepemilikan saham dari keluarga pemimpin perusahaan melampaui 30%.
Rasio kepemilikan saham dari pemimpin keluarga grup Hyundai Motor tercatat 29,99% sehingga dapat menghindari sanksi tersebut.
Untuk menghapuskan praktek serupa, Komisi Perdagangan Adil merilis revisi UU untuk meningkatkan rasio kepemilikan saham dari keluarga pemimpin perusahaan menjadi 20%.
Jika parlemen memberlakukan revisi UU tersebut, maka sebanyak 440 anak perusahaan besar akan menjadi target dalam peraturan tersebut.
Komisi Perdagangan Adil akan menetapkan revisi UU itu pada awal bulan depan dan akan menyerahkannya ke parleman dalam tahun ini.