Seorang nenek wanita korban perbudakan syahwat tentara Jepang, Kim Bok-dong, melakukan unjuk rasa tunggal untuk memprotes penghentian sebuah yayasan kontroversial yang didirikan untuk mendukung para korban.
Berdiri sendirian di depan gedung Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pada hari Senin (3/9/18), Kim mengklaim bahwa Yayasan Rekonsiliasi dan Penyembuhan gagal mengejar proyek dan hanya membuang satu miliar yen yang disediakan pemerintah Jepang untuk mengoperasikan yayasan tersebut.
Kim juga mendesak pemerintah untuk segera membongkar yayasan dan berupaya membuka jalan menuju perdamaian.
Yayasan tersebut didirikan sesuai dengan perjanjian antara Korea Selatan dan Jepang pada tahun 2015 untuk membantu korban perbudakan syahwat Korea Selatan di masa perang Jepang.