Korea Utara dan China secara aktif tetap melanjutkan pertukaran ekonomi antar-penduduk di wilayah perbatasan.
Dunia internasional dengan tegas menerapkan sanksi pada Korea Utara, namun simbiosis mutualisme ekonomi antara Korea Utara dan China di sekitar sungai Yalu, khususnya di sektor logistik dan pariwisata tampak semakin menguat.
Jumlah perdagangan yang terhitung secara resmi untuk paruh pertama tahun ini telah mencapai 1,1 miliar dolar, setengah dari pencapaian tahun lalu.
Meskipun demikian, situasi perdagangan di perbatasan kedua negara yang sulit dihitung memiliki nilai yang berbeda.
Seorang profesor di Universitas Nasional Seoul, Kang Joo-won menerangkan bahwa penduduk di perbatasan Dandung China dan Shinuiju Korea Utara memiliki kegiatan ekonomi bersama-sama, terlepas dari gagasan bantuan.
Ia menambahkan bahwa sulit untuk mencegah aliran perdagangan di wilayah perbatasan yang telah lama dibentuk.