Seorang pejabat pemerintah Korea Selatan menyatakan bahwa deklarasi pengakhiran perang tidak akan berpengaruh pada hubungan aliansi dengan AS dan juga status Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNC). Ditambahkannya, hal tersebut telah dinegosiasikan dengan pemerintah AS, dan walaupun ada selisih pandangan terkait hal-hal detail, kedua pihak bergerak ke arah yang sama.

Pejabat tersebut menyatakan bahwa pemerintah Korea Selatan memandang deklarasi pengakhiran perang sebagai sebuah deklarasi politik sekaligus simbol pengakhiran kebijakan-kebijakan bermusuhan dengan Korea Utara, dan pengejaran denuklirisasi dan perdamaian. Namun, AS memandang deklarasi tersebut dari sisi legalitas secara hukum, dan pemerintahan Seoul pun memahami hal itu.
 
Ditambahkannya, sebelum ada perjanjian perdamaian yang berkekuatan hukum, pihak Korsel tetap menginginkan deklarasi pengakhiran perang dengan kondisi dilanjutkannya sistem gencatan senjata sekarang. Artinya, tidak ada pengaruh bagi hubungan aliansi dengan AS dan juga status UNC. 
 
Selain itu, pejabat tersebut mengatakan bahwa kunjungan Mike Pompeo ke Korut bulan depan merupakan momen terpenting, yang diharapkan akan membahas KTT kedua antara Korut dan AS dan menghasilkan kemajuan dalam negosiasi denuklirisasi.