Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho menyatakan negaranya tidak akan pernah secara sepihak menghapus persenjataan nuklirnya, kendati berkomitmen kuat untuk mencapai Semenanjung Korea yang bebas nuklir.
Dalam pidato di hadapan Sidang Umum PBB pada 29 September, Menteri Ri menegaskan bahwa jika pernyataan bersama yang diadopsi dalam KTT pertama antara AS dan Korea Utara dilaksanakan secara tepat, denuklirisasi Semenanjung Korea akan terwujud.
Dia juga kembali menekankan pentingnya membangun kepercayaan dan langkah bertahap untuk mewujudkan denuklirisasi.
Ia mengkritik AS karena tidak memberi tanggapan balasan walaupun Korea Utara telah menghentikan uji nuklir dan melakukan langkah lainnya.
Menteri Ri menyatakan AS hanya medesak dilakukannya denuklirisasi Korea Utara terlebih dahulu, dan tetap meningkatkan tekanan melalui sanksi-sanksi, bahkan menolak deklarasi untuk mengakhiri perang.