Kementerian Keuangan AS hari Kamis (4/10/18) waktu setempat menyatakan pihaknya menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan Turki dan seorang warga Korea Utara yang melakukan transaksi senjata dan barang mewah dengan Korea Utara.
Pihak yang mendapat sanksi adalah perusahaan Turki bernama SIA Falcon International Group dan CEO-nya Huseyin Sahin serta manager utamanya Erhan Culha.
Sementara itu, konsultan bidang ekonomi dan komersial Kedutaan Besar Korea Utara di Mongolia Ri Song-un juga mendapat sanksi.
Kementerian Keuangan AS menjelaskan perusahaan Turki dan Ri terlibat dalam transaksi senjata dan barang mewah dengan Korea Utara.
Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin menegaskan bahwa sampai saat ini AS fokus pada denuklirisasi akhir Korea Utara yang sepenuhnya diverivikasi dan tetap meneruskan sanksi pada Korea Utara.
AS menjatuhkan sanksi tersebut hanya 20 hari setelah mereka menetapkan sanksi kepada seorang warga Korea Utara dan dua perusahaan China dan Rusia yang terlibat pengiriman tenaga kerja Korea Utara ke luar negeri.
Tindakan tersebut menunjukkan bahwa AS tetap mempertahankan sanksi kepada Korea Utara untuk mewujudkan denuklirisasi, bersamaan dengan rencana kunjungan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo ke Pyongyang.