Seorang pejabat senior Perserikatan Bangsa-Bangsa mengungkapkan situasi hak asasi manusia di Korea Utara belum berubah meskipun suasana rekonsiliasi di Semenanjung Korea saat ini telah dibangun.
Pelapor Khusus PBB untuk hak asasi manusia di Korea Utara, Tomas Ojea Quintana, pada hari Selasa (23/10/18) mengatakan kepada para wartawan di New York dirinya sangat prihatin atas pernyataan-pernyataan yang disampaikan setelah KTT antar-Korea dan KTT Korea Utara-AS yang tidak menyebutkan penyelesaian HAM Korea Utara.
Quintana menjelaskan penyelesaian isu nuklir Pyongyang sangat penting bagi kemanusiaan, namun catatan buruk HAM di Korea Utara tidak boleh dilupakan.
Pelapor khusus tersebut dilaporkan akan menyampaikan temuan terbarunya kepada Komite HAM Dewan Umum PBB.