Kesadaran warga Korea Selatan atas perlunya pernikahan dinyatakan semakin menyusut.
Sebuah kelompok penasehat ahli di bawah Komite Kepresidenan tentang Masyarakat Menua dan Kebijakan Kependudukan pada hari Sabtu (27/10/18) mengeluarkan laporan yang berisi analisis perubahan persepsi publik mengenai pernikahan.
Persentase orang yang percaya bahwa pernikahan adalah suatu keharusan atau lebih baik menikah, telah menurun selama bertahun-tahun dari 64,7 persen pada tahun 2010 menjadi 51,9 persen pada tahun 2016.
Jumlah orang yang berpikir bahwa perkawinan diperlukan juga menurun di seluruh lapisan, tetapi penurunan di kalangan wanita yang belum menikah paling menonjol, yakni dari sekitar 47 persen pada tahun 2010 menjadi 31 persen pada tahun 2016.
Hal itu berarti bahwa pada tahun 2016, hanya tiga dari sepuluh wanita lajang yang percaya bahwa mereka perlu menikah.
Sementara itu, persentase pria lajang yang secara positif memandang pernikahan juga turun dari di atas 62 persen menjadi 43 persen.
Para ahli mengatakan bahwa hal tersebut dapat memperburuk angka kelahiran Korea yang semakin rendah.