Pemilihan sela Amerika Serikat sedang berlangsung pada hari Selasa (6/11/18) dan suara pemilihan masih terus masuk.
Berdasarkan perhitungan hingga saat ini, Partai Demokrat merebut kembali kontrol di Dewan Perwakilan Rakyat, sementara Partai Republik tetap menjaga mayoritas kursi senat.
Pada pukul 16.30 waktu Korea, Partai Demokrat telah mengamankan 213 kursi di DPR dan Partai Republik 191 kursi.
Sementara itu, Partai Republik mendapatkan 51 kursi di senat dan Partai Demokrat 43 kursi.
Pemilihan sela AS kali ini diloloskan sebagai referendum kepemimpinan Presiden Trump.
Dengan suara mayoritas di DPR, Partai Demokrat dapat melakukan penyelidikan terhadap Presiden Trump terkait tuduhan campur tangan Rusia dalam pemilihan umum presiden AS tahun 2016. Selain itu, Partai Demokrat juga dapat menghentikan kebijakan luar negeri Trump terhadap Korea Utara, Iran, dan Arab Saudi.
Namun, menurut seorang pakar dari Institut Asan untuk Studi Kebijakan, Dr. Choi Kang, hasil pemilihan sela tidak akan berdampak besar pada kebijakan Trump terhadap Korea Utara.
Choi mengatakan bahwa saat ini kebijakan Trump lebih mengarah pada dialog, namun hal itu dapat berubah apabila pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS Pompeo dan pejabat tinggi Korut Kim Yong-chol tidak membuahkan hasil. Bila demikian, Trump dapat memberikan tekanan yang lebih besar kepada Korea Utara.
Terkait upaya menurunkan Presiden Trump dari jabatan kepresidenannya, suara mayoritas Partai Demokrat di DPR tidak berarti apapun kecuali senat yang dikontrol oleh Partai Republik turut menyetujui hal tersebut.