Sebuah wadah pemikir AS pada hari Senin (12/11/18) mengidentifikasi setidaknya 13 dari sekitar 20 pangkalan operasi rudal yang tidak dilaporkan di Korea Utara.
Menurut Reuters, Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) mengatakan dalam laporannya bahwa pihaknya mengamati pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur kecil pada beberapa situs.
Situs-situs yang diidentifikasi dalam laporan CSIS dilaporkan tersebar di daerah pegunungan terpencil di Korea Utara dan dapat digunakan untuk situs rudal balistik dari berbagai rentang, dengan yang terbesar diyakini mampu menyerang Amerika Serikat.
Peneliti CSIS Joseph Bermudez mengatakan dalam laporan bahwa Sakkanmol, situs yang paling dekat dengan perbatasan Korea Selatan dan Seoul tampak "aktif dan dipelihara dengan baik".
Reuters mengatakan tidak satu pun pangkalan rudal tersebut diakui Korea Utara dan analis mengatakan pengungkapan senjata nuklir dan kemampuan rudal secara akurat akan menjadi bagian penting dari kesepakatan denuklirisasi.