Utang rumah tangga Korea Selatan mencatatkan nilai tertinggi dengan melampaui 1.500 triliun won.
Pertumbuhan utang tercatat melambat, namun permintaan pinjaman dengan sistem gadai sertifikat rumah masih banyak dilakukan.
Bank Sentral Korea (BOK) pada hari Rabu (21/11/18) mengumumkan hasil kredit rumah tangga kuartal ketiga 2018 dan menyatakan pinjaman rumah tangga diperhitungkan akan mencapai 1.514,4 triliun won pada akhir bulan September, meningkat 22 triliun won dibandingkan akhir kuartal kedua.
Jumlah pertumbuhan pinjaman rumah tangga pada kuartal ketiga juga mencatatkan nilai terendah sejak kuartal ketiga tahun 2014.
Sementara itu, peningkatan pinjaman rumah tangga pada kuartal ketiga menurun 6,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan penurunannya berlangsung selama tujuh kuartal berturut-turut sejak kuartal keempat tahun 2016.
BOK memperkirakan pertumbuhan pinjaman rumah tangga akan melambat akibat kebijakan pengendalian pinjaman rumah tangga di bank-bank komersial, sedangkan pertumbuhan pinjaman akan lebih tinggi daripada peningkatan pendapatan.
Pinjaman rumah tangga dengan sistem gadai sertifikat rumah meningkat namun pinjaman lainnya di bank-bank komersial berkurang.
Jumlah pinjaman gadai sertifikat rumah meningkat 8,6 triliun won sehingga jumlah total pinjaman rumah tangga mencapai 14,2 triliun won.