Data pemerintah pada hari Sabtu (1/12/18) menunjukkan Ekspor Korea Selatan pada bulan November naik 4,5 persen dari tahun sebelumnya, didorong oleh penjualan yang kuat dari pasar chip memori dan produk petrokimia.
Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi menyatakan pengiriman ekspor Korea Selatan mencapai 51,92 miliar dolar, menandai kenaikan selama tujuh bulan berturut-turut dengan jumlah melebihi 50 miliar.
Sementara itu, nilai impor naik 11,4 persen menjadi 46,78 milyar dolar dalam periode satu bulan, dengan surplus perdagangan mencapai 5,14 milyar dolar.
November menandai bulan ke-82 berturut-turut di mana nilai ekspor Korea Selatan melebihi nilai impor.
Akumulasi penjualan dalam 11 bulan pertama naik 6,2 persen dengan jumlah 55,72 miliar dolar, mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah.
Kementerian mengaitkan ekspor yang kuat dengan pemulihan industri manufaktur global dan kenaikan harga barang ekspor utama, termasuk chip memori dan produk petrokimia.
Kementerian itu mengatakan ekspor tahun ini diperkirakan akan melampaui 600 miliar dolar untuk pertama kalinya, yang akan menjadikan Korea Selatan sebagai negara pengekspor terbesar ke-6 di dunia.
Meskipun demikian, mereka menyatakan keprihatinan pada lingkungan bisnis yang pada tahun depan akan terdampak proteksi perdagangan global dan meningkatnya volatilitas keuangan menyusul kenaikan suku bunga di AS.