Pemerintah mengadakan rapat menteri untuk membahas Brexit atau pencabutan keanggotaan Britania Raya dari Uni Eropa di kantor pemerintah Seoul hari Rabu (16/1/19).
Dalam rapat yang dipimpin Wakil pertama Menteri Strategi dan Keuangan Lee Ho-Seung para peserta memeriksa kondisi ekonomi Korea Selatan setelah penolakan parlemen Inggris atas Brexit dan rencana untuk menanggulanginya.
Pemerintah meminta pihak terkait memperhatikan proses Brexit dan membuat satu tim gabungan untuk menyediakan rencana penanggulangan.
Jika perubahan valuta asing dan pasar keuangan terlalu besar, pemerintah akan mengambil tindakan untuk menstabilkan pasar melalui rencana darurat.
Untuk menutup kerugian perusahaan Korea Selatan yang bertransaksi dengan Inggris, pasca Brexit pemerintah akan segera menjalin FTA dengan Inggris.
Meksipun demikian, pemerintah memperkirakan penolakan parlemen Inggris akan Brexit kemungkinan tidak akan berdampak besar pada perekonomian Korea Selatan.
Sementara itu, Bank Sentral Korea (BOK) juga menilai efek penolakan Inggris pada Brexit hanya akan terbatas pada pasar keuangan internasional.