Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) mengeluarkan laporan tentang pangkalan misil Sinori di Korea Utara. CSIS menuntut pembukaan, pemeriksaan dan pembongkaran pangkalan misil di Korea Utara sembari mengatakan pangkalan misil Korea Utara tidak ditangani secukupnya dalam negosiasi antara Korea Utara dan AS.
Portal khusus masalah Semenanjung Korea di bawah naungan CSIS, Beyond Parallel, menyatakan hari Senin (21/1/19) waktu setempat bahwa pangkalan misil Sinori terletak sejauh 77 km ke arah barat laut dari Pyongyang, 212 km dari Zona Demiliterisasi (DMZ), dan 270 km dari Seoul.
Menurut CSIS, Korea Utara tidak pernah menyebutkan pangkalan Sinori secara terbuka, dan pangkalan itu tidak akan ditangani sebagai agenda negosiasi denuklirisasi antara Korea Utara dan AS.
Ditambahkannya, pangkalan misil Korea Utara harus dibuka, diperiksa dan dibongkar untuk denuklirisasi sepenuhnya dan tidak dapat diubah.
Namun demikian, pangkalan Sinori bukan pangkalan yang baru dikenal. Pangkalan ini beberapa kali pernah diberitakan di dalam media Korea Selatan.
Ketika CSIS melaporkan mereka telah mengonfirmasi 13 lokasi pangkalan misil termasuk pangkalan Sakkanmol diantara 20 pangkalan misil yang belum dikonfirmasi oleh otoritas Korea Utara, Presiden Trump pernah membantah isi laporan CSIS dengan mengatakan tidak ada hasil yang baru karena telah mengetahui hal tersebut.