Korea Selatan menempati urutan puncak selama 6 tahun secara berturut-turut di 'Indeks Inovasi Bloomberg' yang diumumkan tiap tahun oleh Kantor Berita Bloomberg.
Menurut Bloomberg, Korea Selatan memperoleh nilai 87,38 dan menempati urutan puncak dengan mengalahkan Jerman yang memperoleh nilai 87,30.
Negara yang disusul adalah Finlandia, Swiss, Israel, Singapura, Swedia, AS, Jepang, dll. Diantara 60 negara, nilai Vietnam berada di tingkat paling rendah dengan nilai 45,92.
Diantara 7 kategori yang menjadi standar dalam evaluasi inovasi, Korea Selatan menempati urutan kedua dari sisi jumlah pengeluaran uang untuk bidang penelitian dan pengembangan (R&D), dan nilai tambah yang diciptakan industri manufaktur.
Jumlah perusahaan di bidang teknologi tercanggih menempati urutan kedua, serta jumlah siswa yang masuk lembaga pendidikan tinggi, dan jumlah peneliti profesional masing-masing menempati urutan ke-7.
Namun, produktivitas dan kegiatan pendaftaran hak paten mendapat nilai rendah.
Bloomberg menyatakan nilai Korea Selatan membaik secara keseluruhan, namun selisih dengan urutan kedua tidak besar dikarenakan nilai rendah yang diperoleh di bidang kegiatan pendaftaran hak paten.