Kelompok unjuk rasa setiap hari rabu melakukan aksi ke 1.372 di depan Kedutaan Besar Jepang untuk Korea Selatan pada hari Rabu (30/1/19) untuk menuntut penuntasan isu perbudakan syahwat.
Para pengunjuk rasa menyisikan waktu untuk mengenang dua korban yang meninggal baru-baru ini, termasuk nenek Kim Bok-dong yang meninggal pada hari Senin (28/1/19) lalu.
Para pelayat dari berbagai kalangan diketahui banyak mengunjungi tempat persemayaman jenazah Kim di rumah sakit Severance Seoul, termasuk Presiden Moon Jae-in.
Sebelum menuju tempat persemayaman pada hari Selasa (29/1/19), Presiden Moon dalam akun facebook-nya menulis sosok Kim bukan hanya sebagai korban tetapi juga berjuang untuk memperbaiki sejarah dengan menuntut Jepang untuk meminta maaf dan memberikan kompensasi atas perbuatan mereka.
Menteri Luar Negeri Kang Kyung-wha juga mengunjungi tempat persemayaman Kim hari Rabu dan meninggalkan pesan yang menyatakan sosok Kim akan selalu dikenang oleh masyarakat Korea Selatan.
Tempat persemayaman jenazah Kim itu telah dikunjungi lebih dari 16 juta orang sejak hari Senin.
Upacara pelepasan jenazah Kim Bok-dong akan dilaksanakan di depan Kedutaan Besar Jepang untuk Korea Selatan pada tanggal 1 Februari mendatang.