Sebuah survei baru telah menemukan bahwa hanya setengah dari wanita yang menikah percaya bahwa memiliki anak adalah suatu keharusan.
 
Institut Urusan Kesehatan dan Sosial Korea melakukan survei terhadap lebih dari sembilan ribu wanita yang sudah menikah di usia antara 15 dan 49 tahun, dan menemukan bahwa 49,9% responden percaya pentingnya memiliki anak, sementara hampir 17 persen mengatakan sebaliknya.
 
Dibandingkan dengan hasil survei serupa pada tahun 2015, survei ini menandai penurunan lebih dari 10 poin persentase. Sementara mereka yang menyatakan pandangan sebaliknya, melonjak lebih dari enam poin persentase.
 
25% wanita yang menjawab bahwa memiliki anak tidaklah penting, mengatakan mereka memiliki pendapat seperti itu karena mereka percaya akan sulit bagi anak-anak untuk menjalani kehidupan yang bahagia.
 
Meskipun responden menyebutkan 2,25 sebagai jumlah ideal untuk memiliki anak, hampir 39% mengatakan memiliki satu anak lebih realistis sementara hampir 28% mengatakan optimal untuk tidak memiliki anak sama sekali.
 
Survei juga menemukan bahwa cara orang memandang pernikahan telah berubah secara drastis.
 
Lembaga itu bertanya kepada 1.140 orang lajang yang berusia antara 20 dan 44 tahun tentang pentingnya sebuah pernikahan. Sekitar 14% responden pria menjawab pernikahan adalah keharusan sementara hanya 6% responden wanita yang menjawab hal yang sama.