Kondisi ekonomi Korea Selatan yang memasuki era pendapatan per kapita 30 ribu dolar Amerika tercatat relatif membaik dibandingkan perekonomian negara maju saat mereka berada pada posisi yang sama.
Laporan Unsur Harapan Ekonomi Korea Selatan tahun 2019 yang diumumkan Lembaga Penelitian Ekonomi Hyundai hari Selasa (5/2/19) menunjukkan rasio pertumbuhan ekonomi Korea Selatan saat ini relatif tinggi, sementara rasio pengangguran relatif rendah.
Oleh karena itu, Korea Selatan harus memusatkan fungsi perekonomian untuk mengaktifkan industri utama dan mencari daya gerak pertumbuhan baru.
Laporan itu mengatakan angka rata-rata rasio pertumbuhan ekonomi Korea Selatan selama lima tahun dengan perkiraan pendapatan per kapita (GNI) melampaui 30 ribu dolar Amerika pada tahun lalu mencapai 2,8 persen, lebih rendah dibandingkan AS (3,9 persen) dan Inggris (2,9 persen), namun lebih tinggi dari Jepang (1,9 persen), Perancis (1,7 persen) dan Italia (1 persen).
Selama periode yang sama, rasio pengangguran rata-rata Korea Selatan mencapai 3,6 persen, lebih rendah daripada lima negara kecuali Jepang (2,3 persen).
Angka rata-rata rasio kenaikan harga barang yang mencapai 1,6 persen juga relatif lebih baik dibanding lima negara kecuali Inggris (1,2 persen).
Hasil lainnya, valuta asing Korea Selatan tercatat sangat baik, sehingga unsur ketidakstabilan keuangan sangat berkurang dan muncul sebagai unsur harapan ekonomi Korea Selatan.
Lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan akan tetap berlangsung karena kemungkinan kenaikan harga minyak internasional yang agak rendah.