Sebuah laporan terbaru memperkirakan bahwa kerja sama Korea Selatan dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) akan meluas akibat konflik perdagangan China dan AS.
Bank Sentral Korea (BOK) pada hari Minggu (17/2/19) merilis hal tersebut dalam laporan kondisi perdagangan luar negeri negara-negara ASEAN dan arah perkembangan masa depan.
Laporan itu menunjukkan kemitraan ASEAN dengan China yang terjebak stagnasi karena China meningkatkan strategi pertumbuhannya yang didorong oleh permintaan domestik akibat sengketa dagang dengan AS.
Oleh karena itu, sebagai gantinya ASEAN diharapakan akan lebih erat bekerja sama dengan Korea Selatan dan Jepang.
Lima negara utama ASEAN, termasuk Indonesia dan Malaysia, mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat pada periode tahun 2009 hingga 2017, dengan ekspor tahunan 5,1 persen dan impor 5,3 persen.
Selama periode tersebut, China muncul sebagai mitra dagang utama dari lima negara tersebut.
Namun para analis di BOK memantau hubungan kerja sama ekonomi ASEAN dan China yang semakin stagnan, diduga karena perang perdagangan China dengan AS yang terus berlanjut akhir-akhir ini.