Pemerintah dan perusahaan swasta membahas bagaimana mereka akan merespons jika perang perdagangan antara AS dan China meluas untuk jangka waktu yang lama.
Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya mengadakan pertemuan pada hari Kamis (20/2/19) di Korporasi Asuransi Perdagangan Korea dan membahas sengketa perdagangan AS-China dengan instansi pemerintah, industri dan organisasi ekspor terkait.
Mereka melaksanakan pertemuan tersebut sebelum hari Jumat (1/3/19) minggu depan, yang merupakan batas waktu bagi Washington dan Beijing dalam menyelesaikan konflik perdagangan mereka.
Jika AS dan China gagal menyepakati kesepakatan perdagangan, AS akan menaikkan tarif impor senilai 200 miliar dolar dari rasio 10 persen menjadi 25 persen.
Industri dan organisasi ekspor Korea Selatan merasa khawatir bahwa sengketa perdagangan yang berkepanjangan akan menyebabkan perlambatan ekonomi global dan penurunan ekspor.
Wakil Menteri Perdagangan Kim Yong-rae mengatakan, pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk meminimalkan kerusakan yang dihadapi ekspor negara dengan secara aktif mengusahakan saran bisnis dalam kebijakan perdagangan pemerintah.
Kim mengatakan kementerian akan menyusun langkah-langkah komprehensif sesuai dengan hasil perang perdagangan AS-China.