Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho mengadakan jumpa pers di Hotel Melia Hanoi, tempat peinginapan Kim Jong-un pada dini hari Jumat (1/3/19).
Jumpa pers ini diminta oleh Ri untuk menyampaikan posisi Korea Utara tentang hasil KTT Korut-AS ke-2.
Ri menjelaskan bahwa pihaknya mengajukan usulan yang nyata dalam pertemuan kali ini berdasarkan kepercayaan yang dibuat Korea Utara dan AS pada KTT bilateral pertama, dan pihaknya mengusulkan, jika AS menghapus sebagian sanksi terkait kehidupan rakyat, pihaknya akan menghancurkan fasilitas nuklir Yongbyon secara pernamen.
Dia menegaskan bahwa hal yang diminta Korea Utara adalah penghapusan sebagian sanksi, bukan seluruhnya.
Ri kemudian menunjukkan 5 dari 11 sanksi PBB yang dapat berdampak pada kehidupan ekonomi rakyat.
Hal itu bertentangan dengan pernyataan Trump pada jumpa persnya setelah KTT Korea Utara-AS pada hari Jumat (28/2/19).
Ri menambahkan, tindakan denuklirisasi yang akan dilakukan negaranya merupakan yang paling tinggi dalam tingkat kepercayaan antara dua negara saat ini.
Dia pun menekan AS dengan mengatakan bahwa tidak ada kesepakatan yang lebih bagus daripada yang diusulkan Korea Utara dan mungkin tidak dapat mengharapkan kesempatan sebagus ini.