Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendapat kritik bahwa kegagalan KTT dengan Korea Utara memperlihatkan diplomasi Trump telah gagal.
Washington Post menulis bahwa KTT kedua Korea Utara-AS membuktikan berbedanya definisi denuklirisasi dari kedua pihak dan kegiatan diplomatik Trump gagal.
New York Times mengkhawatirkan bahwa kegagalan negosiasi Korea Utara-AS akan membuat Kim Jong-un memperkuat senjata nuklir dan memprediksi bahwa hubungan Kim dan Trump kembali memburuk.
The Wall Street Journal juga melaporkan bahwa KTT bilateral terakhir ini mempersulit denuklirisasi.
Ketua Fraksi Partai Demokrat di Majelis Rendah AS Nancy Pelosi, yang mengkritisi KTT di Hanoi, mengatakan bahwa Kim Jong-un adalah pemenangnya, karena dapat bertemu dengan presiden AS yang paling berkuasa di dunia, dan kegagalan pertemuan lebih baik daripada kesepakatan yang tidak memuaskan.
Dalam kondisi ini, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan bahwa pihaknya akan kembali melakukan pertemuan dengan Korea Utara, tapi diperlukan waktu yang lama, dan mereformasi tim perundingnya.