Salah seorang pejabat tinggi Kementerian Luar Negeri AS mengumumkan isi negosiasi dalam KTT Hanoi.
 
Dia mengatakan bahwa Korea Utara mengusulkan pembongkaran sebagian fasilitas nuklir Yongbyon sebagai tindak pelaksanaan denuklirisasi.
 
Menurutnya, bagian yang diusulkan Korea Utara itu berukuran 5x5 kilometer dan dilengkapi sekitar 300 fasilitas nuklir, dan Korea Utara tidak menjelaskan fasilitas apa, dan di tempat mana, yang akan dibongkar.
 
AS menilai bahwa Korea Utara tidak ingin membekukan senjata nuklir secara lengkap.
 
Dia juga membenarkan bahwa Korea Utara meminta untuk menghapus 5 dari 11 sanksi PBB, tetapi pembongkaran atas 5 sanksi sama saja seperti membongkar semuanya, kecuali sanksi terkait senjata, karena sanksi PBB terkait satu sama lainnya.
 
Dia menambahkan bahwa jika sebagian sanksi dihapus tanpa negosiasi senjata nuklir, miliaran dolar dana akan memasuki negara komunis itu, dan AS akan menemui dilema membiayai Korea Utara yang mengembangkan senjata nuklir.
 
Diteruskannya, itulah penyebab Trump mengatakan bahwa Korea Utara meminta untuk menghapus seluruh sanksi.
 
Pejabat tinggi tersebut menambahkan, pihaknya memahami bahwa penjelasan pihak Korea Utara dalam jumpa persnya senada dengan pernyataan Trump.
 
Hal ini dapat dinilai bahwa kedua pihak berniat untuk meneruskan pembicaraan, dan ia pun mengharapkan pembicaraan lebih dalam jika Korea Utara bersedia.