Pemerintah Seoul berpendapat bahwa pengaruh kegagalan KTT kedua antara Korea Utara dan AS di Hanoi pada pasar keuangan sangat terbatas.
Namun, pemerintah memberi peringatan untuk mencermati peningkatan fluktuasi pasar jangka pendek akibat nogosiasi perdagangan antara AS dan China, Brexit, dll.
Pernyataan tersebut dikeluarkan dalam rapat pemeriksaan pasar keuangan dan ekonomi makro yang dipimpin oleh Wakil Pertama Menteri Strategi dan Keuangan Lee Ho-seung pada hari Senin (4/3/19).
Menurut Wakil Menteri Lee, pengaruh terkait isu Korea Utara tidaklah besar. Dia juga menambahkan, kondisi ekonomi Korea Selatan dinilai cukup sehat karena tingkat premium Credit Default Swap (CDS) paling rendah sejak tahun 2008 ketika dilanda krisis keuangan, surplus neraca perdagangan tetap berlanjut dan cadangan devisa juga mencapai titik tertinggi.
Lee juga menjelaskan Presiden Trump tetap menyatakan dia akan berdialog dengan Korea Utara, sehingga harus mencermati perkembangan situasi di masa depan.
Untuk mengambil langkah tepat pada situasi itu, pemerintah dan lembaga terkait akan meningkatkan pertukaran informasi terkait, serta melakukan monitoring pada pasar keuangan dan ekonomi rill.