Mantan anggota Kongres AS Mike Honda, yang mempelopori resolusi tentang perbudakan syahwat oleh militer Jepang pada masa perang di DPR pada tahun 2007, menyerukan Perdana Menteri Jepang untuk memberikan permintaan maaf yang tulus.
Honda berulang kali mengkritik pengabaian Tokyo atas kesalahan negara di masa lalu, setelah memberikan penghormatan kepada korban di depan sebuah peringatan yang didirikan di Hackensack, New Jersey pada hari Rabu (13/3/19) waktu setempat.
Dia hadir bersama dengan Menteri Kesetaraan Jender dan Keluarga Korea Jin Sun-mee, yang tengah mengunjungi AS minggu ini untuk menghadiri sebuah forum PBB.
Sebagai warga Jepang-Amerika generasi ketiga yang secara agresif menyoroti masalah perbudakan syahwat selama masa jabatannya di Kongres, Honda mengatakan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe harus meminta maaf kepada para korban sebelum mereka semua meninggal dunia.
Mantan anggota kongres itu juga mengimbau masalah ini tidak hanya terbatas untuk Asia Timur, tetapi dunia harus memastikan sejarah yang tepat untuk diwariskan kepada generasi mendatang.
Menteri Jin menyatakan dia berharap agar rasa sakit korban dimuliakan sehingga memainkan peran penting dalam meningkatkan perdamaian dunia dan hak-hak perempuan.