Sebuah studi memperkirakan debu halus menyebabkan kerugian ekonomi sekitar empat triliun won pada tahun lalu dengan mengganggu aktivitas produksi Korea Selatan.
Institut Penelitian Hyundai mengatakan pada hari Minggu (18/3/19) bahwa kerugian ekonomi akibat debu halus diperkirakan sebesar 4,23 triliun won pada tahun lalu, yakni senilai 0,2 persen dari angka Produk Domestik Bruto Korea Selatan.
Wadah pemikir swasta tersebut mengatakan bahwa kerugian sekitar 158 miliar won terjadi pada hari-hari saat peringatan debu halus dikeluarkan pada tahun lalu.
Dikatakan juga bahwa debu halus mengganggu sekitar rata-rata 6,7 persen aktivitas-aktivitas produksi.
Institusi tersebut merilis hasil studi tersebut berdasarkan sebuah survei terhadap seribu orang dewasa di penjuru negeri pada bulan lalu.