Kepala Staf Sementara Gedung Putih Mick Mulvaney menyebut kemungkinan Korea Utara kembali melakukan uji coba nuklir dan misil sebagai sebuah "pelanggaran kepercayaan" antara Washington dan Pyongyang, menambahkan bahwa uji coba lanjutan akan mengecewakan pemerintahan Trump.
Mulvaney mengatakan kepada Fox News pada hari Minggu (17/3/19), terdapat sebuah "pemahaman umum" bahwa aktivitas-aktivitas nuklir dan misil Korea Utara tidak akan berlanjut selama kedua pihak meneruskan pembicaraan.
Meskipun pertemuan tingkat tinggi antara Korea Utara dan Amerika Serikat di Hanoi gagal, Mulvaney menggarisbawahi hubungan baik Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, serta mengatakan bahwa dia dapat memperkirakan kedua pemimpin duduk bersama untuk pertemuan tingkat tinggi ketiga di suatu saat di masa depan.
Mulvaney juga menanggapi kritik atas kecepatan negosiasi denuklirisasi, mengatakan bahwa orang-orang yang berpikir akan mudah untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan bagi kedua pihak, "tidak mengerti kerumitan isu tersebut".
Pernyataan itu datang setelah Pyongyang menyatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan apakah akan melanjutkan pembicaraan nuklir bersama Washington dan menjaga moratorium uji coba misil.