Pengadilan Tinggi Spanyol dilaporkan mengungkapkan bahwa satu dari sepuluh orang yang menyusup masuk secara paksa ke Kedutaan Besar Korea Utara di Madrid pada tanggal 22 Februari menghubungi Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat beberapa hari setelahnya.
Pengadilan Tinggi tersebut mengatakan dalam sebuah dokumen yang dirilis pada hari Selasa (26/3/19) bahwa seorang penyusup, berkewarganegaraan Meksiko yang berdomisili di Amerika Serikat, telah menghubungi FBI pada tanggal 27 Februari untuk memberikan informasi mengenai kejadian di kedutaan besar itu.
Dokumen yudisial mengungkapkan bahwa warga Meksiko yang diidentifikasi sebagai Andrian Hong Chang memimpin kelompok tersebut dan para penyusup yang termasuk diantaranya berkewarganegaraan Amerika Serikat dan Korea Selatan. Kelompok itu dilaporkan mencuri komputer, telepon genggam, dan lainnya.
The Washington Post melaporkan sebelumnya pada awal bulan ini bahwa sebuah kelompok yang disebut Cheollima Civil Defense, juga diketahui sebagai Free Joseon, merupakan kelompok dibalik penyusupan tersebut.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada hari Selasa (26/3/19) membantah segala bentuk keikutsertaan dalam kejadian tersebut dalam sebuah pengarahan singkat kepada para wartawan.