Sejumlah media asing utama menyoroti ketua Korean Air, Cho Yang-hoo yang digulingkan dari dewan perusahaan.
Wall Street Journal menyampaikan dengan mengutip sumber berita dari Seoul bahwa pencabutan hak pimpinan manajemen Cho tampaknya membuat tonggak sejarah dalam budaya pengelolaan perusahaan raksasa 'Chaebeol' yang dioperasikan oleh keluarga pemimpin perusahaan.
Ditambahkan juga, banyak perusahaan raksasa Korea Selatan yang dipimpin oleh anggota keluarga dan mempunyai hak kendali manajemen yang berlebihan walaupun hanya memiliki saham yang relatif sedikit.
Kantor berita Reuters juga melaporkan bahwa ketua Cho digulingkan dalam rapat pemegang saham pada hari Rabu (27/3/19). Peraturan Korean Air menyatakan bahwa anggota dewan membutuhkan setidaknya dua pertiga dari persetujuan pemegang saham untuk dipilih, sementara ketua Cho tidak dapat memenuhi persyaratan tersebut dikarenakan hanya 64,1% pemilik saham yang menyetujui mosi untuk memperpanjang masa jabatannya.
Layanan Pensiun Nasional, pemegang saham terbesar kedua di perusahaan, menentang mosi untuk memperpanjang masa jabatan Cho.