Sejumlah media luar negeri turut mengudarakan tokoh yang ditunjuk pengadilan Spanyol, sebagai pelaku utama yang memasuki Kedutaan Besar Korea Utara di Spanyol.
Media Agence France-Presse (AFP) pada hari Rabu (27/3/19) dengan mengutip pengadilan Spanyol, memperkenalkan Adrian Hong Chang sebagai pelaku insiden tersebut dan pria itu diketahui sudah lama melakukan aktivitas anti Korea Utara di AS.
Pada tahun 2012, seseorang bernama Adrian Hong sempat menampilkan diri dalam sebuah acara televisi kabel di AS. Pada saat itu, ia sebagai wakil perusahaan penasihat strategi bernama Pegasus, menjawab pertanyaan pemirsa mengenai pelarian dan kondisi hak asasi manusia dalam Korea Utara.
Adrian Hong bersama rekannya, membuat sebuah lembaga penolong pembelot dari Korea Utara, Link, di California pada tahun 2005. Dia sempat ditahan di China karena menolong enam orang penduduk Korea Utara yang melakukan pelarian pada tahun 2006.
Pria bernama Adrian Hong ini sempat memberi kuliah tentang HAM dan kebijakan diplomasi di Universitas Ehwa di Korea Selatan pada tahun 2008.
Pada tahun 2015, ia mendirikan 'Institut Joseon' yang menentang rezim Kim Jong-un.
NK News, media AS khusus tentang Korea Utara, memberitakan Adrian Hong ada di belakang kelompok anti Korea Utara bernama 'Free Joseon' yang mengakui dirinya sebagai pelaku penyerbuan Kedutaan Korea Utara di Spanyol.
Reuters melaporkan otoritas Spanyol mengeluarkan surat tangkapan Adrian Hong dan Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat juga sedang menyelidiki materi tersebut atas permintaan otoritas Spanyol.