Institut Pengembangan Nasional Korea (KDI) menaruh keprihatinan tinggi atas kemerosotan ekonomi Korea Selatan.
Di dalam laporan kecenderungan ekonomi bulan ini, KDI menyatakan kondisi ekonomi Korea Selatan diperkirakan merosot akibat pelemahan permintaan baik domestik maupun di luar negeri.
Menurut KDI, berbagai indikator yang menunjukkan kondisi permintaan domestik mengalami kemerosotan secara keseluruhan.
Rasio peningkatan penjualan eceran pada bulan Januari dan Februari hanya mencapai 1,1%, dan angka itu menurun drastis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 4,3%.
Investasi pada pembangunan infrastruktur menurun 26,9%, dan volume ekspor juga kian menurun.
Selain itu, lembaga internasional atau lembaga pemeringkat kredit juga menurunkan rasio pertumbuhan ekonomi Korea Selatan untuk tahun ini.
Lembaga pemeringkat kredit internasional, S&P (Standard&Poors), dan bank investasi Nomura Jepang menurunkan rasio pertumbuhan produk domestik bruto Korea Selatan ke 2,4% dari sebelumnya sebesar 2,5%.
Sebelumnya, IMF menilai Korea Selatan akan mampu mencapai target rasio pertumbuhan ekonomi saat ini melalui pengadaan tambahan anggaran belanja negara, sehingga banyak pihak mempertanyakan apakah IMF akan kembali menurunkan angka perkiraan mereka dalam waktu dekat atau tidak.