Kepala perusahaan Korea Selatan di Indonesia mengirim gaji pekerja yang tidak dibayar hingga saat ini dalam waktu satu bulan setelah Presiden Moon Jae-in mengeluarkan perintah untuk memecahkn masalah tersebut melalui kerja sama dengan otoritas Indonesia. 

Menurut sumber berita daerah setempat hari Sabtu (13/4/19) lalu, seorang warga Korea Selatan, yaitu kepala perusahaan SKB di wilayah Jawa Barat, Indonesia telah mengirim uang sebesar 8 miliar rupiah ke rekening seorang pengacara di Indonesia pada tanggal 9 April lalu. 

Uang tersebut adalah jumlah gaji pekerja yang tidak dibayar hingga bulan Desember tahun lalu ketika pekerjaan di pabrik dihentikan. 

Menurut laporan, perusahaan tersebut tidak membayar gaji pekerja sejak bulan Agustus lalu, dan kepala perusahaan itu melarikan diri ke Korea Selatan pada bulan Oktober lalu. Akibatnya, lebih dari tiga ribu orang pekerja di sana mengalami kesulitan karena gajinya tidak dibayar. 

Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia tengah mempertimbangkan cara untuk membayar gaji tersebut tanpa masalah. Namun, pengiriman gaji itu agak tertunda karena daftar gaji atau data terkait penundaan gaji para pekerja belum disediakan. 

Khususnya pada tanggal 16 April mendatang, pengadilan setempat akan memutuskan untuk menyelamatkan perusahaan SKB atau tidak. Apabila pembubaran perusahaan ditetapkan, ada kemungkinan para pekerja tidak dapat menerima gaji mereka. 

Walaupun mereka dapat menerima gaji mereka, masalah terkait uang pensiun tetap tertinggal. Uang pensiun para pekerja diperkirakan akan ditetapkan setelah pabrik dan asetnya dijual. 

Sementara itu, Presiden Moon Jae-in telah memerintahkan kerja sama dengan otoritas Indonesia dalam memecahkan masalah tersebut pada tanggal 7 Maret lalu.