Majalah mingguan AS, The New York pada hari Senin (29/4/19) waktu setempat memberitakan bahwa Penasihat Dewan Keamanan Nasional (NSC) Gedung Putih John Bolton telah memprediksi sebelumnya bahwa KTT Korea Utara-AS ke-2 tidak akan berhasil dan dirinya berpendapat opsi militer atas Korea Utara masih dapat dilaksanakan, tetapi Presiden AS Donald Trump tidak menginginkan perang.
The New York menyampaikan bahwa Bolton dalam pertemuan pribadi dengan stafnya menuturkan bahwa KTT Hanoi kemungkinan tidak akan berhasil, namun pertemuan ini merupakan keinginan Presiden Trump sehingga dirinya berjanji untuk tetap mendukung Trump.
Majalah mingguan ini selanjutnya melaporkan dalam KTT di Vietnam, Kim Jong-un meminta kelonggaran sanksi terhadap rezimnya sebagai balasan atas pembongkaran fasilitas nuklir Yongbyon dan permintaan tersebut yang membuat perundingan terhenti.
Menurut media tersebut, tim perunding AS sebelumnya menyampaikan kepada mitranya dari Korea Utara bahwa AS tidak akan menerima permintaan tersebut dari Pyongyang.
The New York mengutip salah seorang pejabat tinggi pemerintah, bahwa Korea Utara tidak mempunyai rencana penanganan darurat setelah permintaan tersebut tidak dapat diterima.
Media itu juga menambahkan dengan mengutip sebuah sumber berita bahwa Bolton percaya bahwa mereka dapat kapan saja menyerang Korea Utara.