Menyusul peluncuran proyektil Korea Utara pada tanggal 4 Mei lalu yang diperkirakan sebagai rudal balistik, media AS menaruh perhatian pada apakah tindakan itu melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, yang tampil di sejumlah siaran berita seperti ABC, CBS dan Fox News, mengatakan bahwa pihaknya harus tetap mencermati apakah provokasi Korea Utara kali ini melanggar resolusi PBB atau tidak.
Pompeo menambahkan bahwa moratorium nuklir difokuskan pada peluncuran rudal balistik antar benua Korea Utara yang mengancam daratan AS. Dia tetap menyatakan akan melanjutkan negosiasi denuklirisasi dengan Korea Utara.
Pernyataan Pompeo ditafsirkan bahwa AS ingin mencegah provokasi tambahan dan membuka kembali negosiasi dengan Korea Utara. Pompeo memperhatikan, provokasi kali ini dilakukan segera setelah Kim Jong-un pulang dari Rusia.
Pompeo menyatakan bahwa sanksi terhadap Korea Utara tetap terjaga sampai denuklirisasi lengkap terlaksana. Dirinya menyatakan paham bahwa denuklirisasi akhir Korea Utara yang sepenuhnya diverifikasi (FFVD) sulit dijalankan, dan tetap mencermati tindakan Korea Utara di masa depan bersama Korea Selatan dan Jepang.