Sekitar 13 jam setelah Korea Utara meluncurkan senjata taktis mereka, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan di akun twitternya bahwa diharapkan Kim Jong-un tidak mengingkari janjinya.
Trump menyatakan bahwa hal apa saja yang menarik dapat terjadi di dunia ini, tapi Kim Jong-un telah tahu potensi ekonomi besar yang dimiliki negaranya, dan tidak akan melakukan hal-hal yang mengganggu atau mengakhirinya. Diharapkan dia akan bersama dengan Trump dan tidak mengingkari janjinya.
Dalam cuitan tersebut, Trump tidak menyebutkan proyektil yang diluncurkan Korea Utara, tetapi menekankan potensi ekonomi Korea Utara. Diperkirakan bahwa Trump ingin menarik Korea Utara ke meja dialog dan menepati janjinya, bukan menghadapi dengan kekuatan militer.
Sementara itu, sejumlah media di Amerika Serikat berupaya menilai maksud Korea Utara.
New York Times menilai bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un kembali menjalankan skenario lama dan berupaya menekan Amerika Serikat agar duluan memberikan konsesi. Sementara, kantor berita Bloomberg menilai bahwa Korea Utara menunjukkan ketidaknyamanan atas latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat.