Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya Korea Selatan mengelar rapat Komite Energi ke-16 pada hari Jumat (10/5/19) dan menyatakan akan menyediakan sebanyak 6.358 unit mobil hidrogen hingga akhir tahun ini. 

Jumlah distribusi mobil hidrogen tersebut meningkat tujuh kali lipat daripada jumlah target awal pada akhir tahun lalu. 

Selain itu, pemerintah Korsel akan menyediakan sepuluh unit taksi hidrogen mulai bulan Agustus dan 35 unit bus hidrogen mulai bulan depan. Penyediaan bahan bakar hidrogen juga ditingkatkan sebesar 45% dibandingkan tahun lalu.

Rancangan pembangunan tempat pengisian hidrogen akan diumumkan hingga bulan Agustus mendatang. 

Sebelumnya, pemerintah Korsel mengizinkan pembangunan tempat pengisian bahan bakar hidrogen di pusat kota sebagai deregulasi pertama dari "regulasi kotak pasir." Regulasi kotak pasir merujuk pada pengecualian regulasi yang tidak menguntungkan untuk sementara waktu agar perusahaan dapat merilis produk dan teknologi baru sesegera mungkin. 

Untuk memproduksi hidrogen tanpa emisi karbon dioksida, pemerintah Korsel menetapkan Korea Electric Power Corporation (KEPCO) sebagai pelaku usaha agar dapat memproduksi hidrogen melalui proses elektrolisis air. 

Enam kementerian terkait juga tengah membuat peta jalan pengembangan teknologi hidrogen bersama 100 orang pakar di bidang hidrogen. 

Di sisi lain, rencana dasar energi pemerintah Korea Selatan yang ketiga telah diumumkan pada tanggal 19 April lalu, dan diperiksa dalam rapat Komite Energi hari ini. 

Rencana tersebut ditetapkan secara final melalui pemeriksaan sidang kabinet dan komite pertumbuhan hijau berdasarkan hasil pemeriksaan Komite Energi.