Akibat peningkatan konflik perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China, nilai mata uang Korea Selatan, 'won' menurun ke titik terendah dalam waktu dua puluh delapan bulan terakhir.
Di pasar valuta asing pada hari Senin (13/5/19) nilai mata uang Korea won terhadap dolar Amerika naik sebanyak 10,5 won per dolar, ditutup sesi perdagangan pada 1.187,5 won.
Bank Sentral Korea (BOK) menyatakan bahwa nilai tukar mata uang won terhadap dolar Amerika mengalami kenaikan tertinggi sejak tanggal 17 Januari 2017 lalu, menjadi 1.182,9 won pada tanggal 10 Mei lalu.
Penurunan nilai mata uang won dianalisis akibat konflik perdagangan antara AS dan China, bukan masalah struktur di Korea Selatan.
Wakil Perdana Menteri Urusan Perekonomian Hong Nam-ki juga menilai bahwa fluktuasi pasar keuangan baik di dalam maupun luar negeri meningkat akibat ketidakstabilan situasi konflik perdagangan antara AS dan China.
Namun, otoritas devisa Korea Selatan memperhatikan bahwa kecepatan kenaikan nilai tukar mata uang won terhadap dolar terasa sangat curam walaupun kenaikan nilai valuta asing terpaksa dialami akibat kondisi baik di dalam maupun luar negeri.
Sementara itu, mulai tanggal 1 April hingga 8 Mei lalu, nilai tukar mata uang won terhadap dolar menurun sebesar 2,9%. Selisih penurunannya merupakan yang terbesar ketiga menyusul Turki, dan Argentina.