Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bertemu dengan Kaisar Jepang Naruhito pada hari ketiga dalam kunjungannya ke Jepang pada hari Senin (27/5/19).
Setelah pertemuan dengan kaisar Jepang, dia mengadakan KTT bersama Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Agenda utama adalah perdagangan dan isu Korea Utara, khususnya peluncuran misil Korea Utara baru-baru ini.
Presiden Trump hanya menganggap rudal yang diluncurkan oleh Korea Utara sebagai senjata kecil pada hari Minggu (26/5/19) lalu. Trump mengatakan lewat akun twitter-nya bahwa senjata kecil yang diluncurkan oleh Korea Utara menyinggung pihak-pihak lain termasuk orang-orang terdekatnya, namun bukan dirinya.
Pernyataan itu langsung mengkritik pernyataan Penasihat Dewan Keamanan Nasional (NSC) Gedung Putih John Bolton, yang mengatakan bahwa peluncuran misil Korea Utara melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Namun, pernyataan tersebut juga menunjukkan perbedaan pandangan yang besar dengan pernyataan PM Abe yang bersikap keras terhadap Korea Utara. Oleh karena itu, banyak pihak yang memperhatikan bagaimana keduanya dapat mempersempit perbedaan pandangan mengenai isu Korea Utara.
Sehubungan dengan masalah perdagangan, diperkirakan bahwa Trump dan Abe saling menggelar perang urat saraf karena Trump menuntut pembukaan pasar pertanian dan otomotif, namun Abe ingin mencegah hal tersebut.
Trump menyatakan dia akan menunda negosiasi perdagangan dengan Jepang hingga pemilihan anggota Majelis Tinggi Jepang pada bulan Juli mendatang.