Daya saing Korea Selatan (Korsel) menduduki posisi 28 dari 63 negara dalam evaluasi yang dilakukan oleh Lembaga Internasional untuk Pengembangan Manajemen (IMD) di Swiss.
Korsel berada di posisi kesembilan dari 14 negara di Asia Pasifik dan posisi kesebelas di antara 28 negara yang berpenduduk lebih dari 20 juta orang.
Jika dirinci, bidang efisiensi perusahaan yang selama ini berada di tingkat rendah mengalami peningkatan, namun bidang efisiensi pemerintahan, prestasi perekonomian, serta infrastruktur mengalami penurunan.
Terutama bidang prestasi perekonomian turun drastis ke posisi 27 dari peringkat ke-20 pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena peningkatan ekspor, investasi, dan perekrutan dinilai rendah meskipun volume PDB dan kondisi perdagangan tetap mendapat nilai tinggi seperti sebelumnya.
Bidang efisiensi pemerintahan turun ke peringkat ke-31 dari peringkat ke-29 pada tahun lalu, karena rendahnya nilai perihal keterbukaan pasar tenaga kerja.
Selain itu, bidang infrastruktur menduduki peringkat ke-20, dan mengalami penurunan dua peringkat. Nilai untuk bidang ilmu pengetahuan meningkat, tetapi bidang teknologi dan pendidikan menurun.
Sedangkan efesiensi perusahaan meningkat dari posisi ke-43 pada tahun lalu, menjadi posisi ke-34 pada tahun ini. Peningkatan motivasi kerja dan semangat pengusaha menjadi penyebab kenaikan tersebut.
Sehubungan dengan itu, Kementerian Strategi dan Keuangan Korea Selatan mengatakan bahwa pihaknya berupaya untuk mengaktifkan investasi swasta dan memperbaiki kondisi ekonomi serta perekrutan.
Ditambahkannya, pemerintah dan pihak swasta akan melakukan rapat kebijakan daya saing nasional untuk membicarakan langkah-langkah demi memperbaiki indikasi-indikasi penting.