Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi bahwa seluruh program senjata pemusnah massal (WMD) Korea Utara (Korut) melanggar sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Korut. Namun, pemerintah AS hanya berfokus pada negosiasi dengan Korut.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Morgan Ortagus dalam pengarahan hari Selasa (28/5/19) waktu setempat mengatakan bahwa seluruh WMD Korut melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Meskipun demikian, Ortagus menegaskan, bahwa AS atau Menlu AS memfokuskan perundingan untuk mengakhiri WMD tersebut secara damai.
Sementara itu, isu Korut menjadi panas dalam dunia politik AS menjelang pemilihan presiden. Mantan Wakil Presiden AS Joe Biden dalam kampanyenya pada tanggal 18 Mei lalu, mengatakan bahwa Kim Jong-un adalah diktator. Kemudian Kantor Pusat Berita Korea Utara (KCNA) pada tanggal 21 Mei lalu, membalas pernyataan tersebut dengan mengkritik Biden sebagai 'Si bodoh dengan IQ rendah'.
Trump sendiri dalam twitter-nya mengatakan dirinya mengkritik Biden secara lebih halus sebagai 'Orang dengan IQ rendah' meskipun Kim Jong-un mengkritik Biden sebagai 'Si bodoh dengan IQ rendah'.
Seiring dengan komentar Trump yang dirasa mendukung Korut tersebut, calon-calon presiden dari Partai Demokrat AS ikut mengkritik Trump.