Selama dua tahun berturut-turut, Korea Selatan berada di peringkat terbawah di antara 32 negara maju dalam hal kinerja sistem energi dan kesiapan transisi.
Menurut industri terkait pada hari Kamis (6/6/19), Korea Selatan menempati peringkat ke-48 di antara 115 negara dalam hal 'Indeks Transisi Energi' yang baru-baru ini dirilis oleh Forum Ekonomi Dunia (WEF). Di antara 32 negara yang dikategorikan sebagai ekonomi maju, Korea Selatan berada di urutan ke-30, sama seperti tahun lalu.
Indeks ini mengukur sistem energi negara saat ini dan kesiapan strukturalnya untuk beradaptasi dengan kebutuhan energi masa depan. Dalam evaluasi ini, Korea Selatan mendapat skor 58 dari total 100.
Korea Selatan memiliki skor tinggi dalam hal pertumbuhan ekonomi dan keamanan energi, tetapi tidak cukup dalam hal konsumsi energi per-kapita dan emisi karbon.
Sementara itu, Swedia menduduki puncak indeks tersebut, diikuti oleh Swiss, Norwegia dan Finlandia.
Sebuah sumber industri mengatakan, untuk Korea Selatan menuju ke peringkat yang lebih tinggi, negaranya harus meningkatkan efisiensi energi di semua industri sekaligus mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar fosil.