Korea Selatan (Korsel) mencatat surplus tertinggi dalam perdagangan dengan negara-negara Asia Tenggara berkat larisnya ekspor semikonduktor.
Sebaliknya, Korsel mencatat defisit tertinggi dalam neraca perdagangan dengan Timur Tengah akibat kenaikan harga minyak dunia.
Menurut prediksi neraca pembayaran internasional yang diumumkan oleh Bank Sentral Korea (BOK) pada hari Jumat (21/6/19), surplus perdagangan dengan Asia Tenggara mencapai 93,48 miliar dolar Amerika, lebih banyak 17 miliar dolar Amerika dibandingkan tahun lalu.
Volume defisit neraca berjalan dalam perdagangan dengan Asia Tenggara meningkat sebanyak 62,08 miliar dolar Amerika. Jumlah impor minyak tercatat sebanyak 84,53 miliar dolar Amerika, terbanyak sejak tahun 2014.
BOK menjelaskan bahwa dibandingkan tahun lalu, defisit neraca berjalan membesar dan tren neraca di setiap wilayah membaik. Namun defisit berkurang dan tren neraca di setiap wilayah kemungkinan memburuk di tahun ini akibat buruknya kondisi perdagangan barang ekspor dan dampak perang dagang Amerika Serikat dan China.