Media Jepang melansir bahwa pemerintah Tokyo pada bulan Mei lalu telah mengambil kebijakan pengetatan ekspor tiga bahan baku Jepang yang digunakan dalam produk semikondutor ke Korea Selatan. Dilaporkannya, pada saat itu, Jepang juga pernah mempertimbangkan pembatasan visa.
Harian Yomiuri Shimbun menyatakan bahwa pemerintah Jepang sejauh ini sudah mengkaji berbagai tindakan balasan setelah pengadilan Korea Selatan memerintahkan perusahaan Jepang untuk memberikan kompensasi kepada korban kerja paksa pada masa perang. Ditambahkan, keputusan akhir ini telah ditetapkan pada bulan Mei.
Mengutip seorang pejabat pemerintah, harian itu juga menyebutkan adanya kekhawatiran bahwa pembatasan ekspor tersebut akan membuat ekspor Korea Selatan merosot, dan juga akan berdampak negatif pada perusahaan Jepang dan industri manufaktur global.
Harian Mainichi Shimbun melaporkan bahwa pembatasan ekspor Jepang kali ini memiliki tujuan untuk menggertak Korea Selatan, dengan menegaskan besarnya kemungkinan pengambilan tindakan lain, seperti kenaikan tarif dan pengetatan pengeluaran visa.