Harian Jepang Asahi Shimbun pada hari Jumat (5/7/19) memberitakan bahwa pemerintah Korea Selatan (Korsel) secara resmi telah membubarkan 'Yayasan Perdamaian dan Penyembuhan' yang didirikan sesuai Kesepakatan Korsel dan Jepang pada tahun 2015 untuk melakukan proyek dukungan terhadap para korban wanita syahwat.
Asahi Shimbun menambahkan bahwa pemerintah Korsel tidak memberitahukan hal tersebut hingga hari Kamis (4/7/19) malam.
Menurut harian Jepang tersebut, permohonan pembubaran yayasan terkait telah selesai pada tanggal 17 Juni lalu dan kemudian pemberitahuan pembubarannya telah diberitahukan kepada pihak yayasan pada tanggal 3 Juli.
Sebelumnya, Kementerian Kesetaraan Jender dan Keluarga Korsel telah menjalani proses pembubaran terkait sejak tanggal 21 November lalu karena Kesepakatan Korsel dan Jepang 2015 tidak dapat menyelesaikan masalah wanita budak syahwat dan Yayasan Perdamaian dan Penyembuhan tidak lagi berfungsi.
Menurut Asahi Shimbun, yayasan tersebut melaksanakan proyek pembagian dana bantuan sebanyak 100 juta won untuk masing-masing korban wanita budak syahwat dan 20 juta won bagi keluarga korban dengan dana sebesar 10 miliar won yang dikeluarkan pemerintah Jepang.
Sebanyak 36 orang wanita budak syahwat dan 71 keluarga korban telah meminta dana bantuan tersebut kepada pihak yayasan.