Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan Korea Selatan (Korsel) bertanggung jawab atas penghentian ekspor bahan utama semikonduktor Jepang ke Korsel mulai hari Kamis (4/7/19).
Abe menyatakan pendapatnya tentang pembatasan ekspor ke Korsel tersebut dalam acara televisi NHK pada hari Kamis malam.
Dalam wawancara tersebut, Abe juga mengutarakan soal kompensasi pekerja paksa yang telah dilemparkan ke pihak Korsel dan pemerintah Korsel diharapkan mengambil langkah yang sesuai dengan pengetahuan umum berdasarkan hukum internasional.
Perbuatan Abe itu sebenarnya mengakui pembatasan ekspor tersebut digunakan untuk menekan pemerintah Korsel dalam menyelesaikan permasalahan kompensasi pekerja paksa.
Sementara itu, pada hari pertama Jepang membatasi ekspor ke Korsel, sejumlah perusahaan Jepang berada dalam kekacauan karena perubahan bentuk dan jenis formulir terkait ekspor.
Dalam kondisi tersebut, pemerintah Jepang berencana mencabut nama Korsel dalam 'daftar negara putih' yang mendapat kemudahan ekspor barang yang tidak akan dipergunakan untuk tujuan militer. Untuk itu, pemerintah Jepang sedang mengumpulkan pendapat dari berbagai bidang hingga tanggal 24 Juli mendatang.