Lembaga pemeringkat kredit internasional, Moody's, mempertahankan prediksi kestabilan kredit Korea Selatan dengan 'Aa2' dan memprediksi peringkat ke depan dengan 'stabil'.
Namun demikian, Moody's mempertunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang melamban bisa menjadi lebih serius dengan tindakan sanksi ekspor oleh Jepang.
Lembaga tersebut menjelaskan bahwa kerangka kerja institusional Korea Selatan yang sangat kuat meningkatkan daya tahan terhadap risiko ekonomi dan keuangan, dan posisi fiskal pemerintah pun baik.
Namun ada faktor-faktor yang dapat menurunkan prediksi kestabilan kredit Korsel ke depan, seperti masalah Korea Utara dan masyarakat Korea Selatan yang makin menua.
Prediksi Kestabilan Kredit Korea Selatan dari Moody's dipertahankan di 'Aa2' sejak Desember tahun 2015 lalu, yakni level ke-3 tertinggi.
Sementara, lembaga pemeringkat kredit yang lain, Standard and Poors (S&P) mempertahankan level Korea Selatan di 'AA' dan Fitch 'AA-.'